“House of Wax” mengawali cerita, ketika enam anak remaja berusia 20 tahunan ;
Wade (Jared Padalecki) dan kekasihnya Carly Jones (Elisha Cuthbert), kembaran Carly, Nick Jones (Chad Michael) dan teman karibnya Dalton (Jon Abrahams) berencana menonton sebuah pertandingan Football bersama Paige Edwards (Paris Hilton) dan kekasihnya Blake (Robert Ri’chard) dengan menumpang dua mobil yang berbeda.
Perjalanan yang cukup jauh membuat mereka harus beristirahat dan kemping di sebuah halaman kosong yang nampaknya tidak berpenghuni semacam tempat terpencil, karna tempat itu sangat terpencil sehingga tidak terditeksi pada GPS (Global Position System) Dan mereka berencana meneruskan perjalanan esok hari. Waktu mereka sedang asik mendirikan tenda dan berbenah-benah, ada bau busuk yang menyengat terbawa angin. Tapi mereka mengabaikannya dan kembali meneruskan aktifitas. Rupanya gangguan tidak berhenti sampai disitu, tiba - tiba ada sebuah truk kecil yang datang dan memperhatikan mereka dari kejauhan sambil menyalakan lampu dim membuat mereka sangat terganggu. Anehnya, si pemilik truk cuek aja ketika mereka say hi dan menyuruhnya untuk mematikan lampu. Emosi Nick gak tertahan lagi, sebuah botol minumanpun melayang dan mendarat dengan mulus pada lampu truk hingga hancur. Truk itu akhirnya pergi juga. Teman - teman Nick sangat senang dan memberikan applause atas keberhasilan Nick mengusir si penganggu. Sementara saudara kembar Nick “Carly” gak suka dengan kelakuan Nick yg brutal.
Ketika hari berganti menjelang siang kesialan demi kesialan mulai muncul, saat mereka mulai packing dan siap-siap melanjutkan perjalanan ditemukannya tali kipas mobil wade putus, padahal baru saja ganti dengan yang baru. Ditambah dengan accident yg dialami carly, ketika berusaha mencari asal muasal bau busuk yang menyengat, Carly terjerembab ke dalam kubangan yang diduga berisi mayat manusia setelah terlihat sebuah tangan menyeruak keluar, namun ketika mereka bertemu dengan seorang supir truk pick up yang sedang membuang kerangka binatang sembelihan ternyata tempat itu hanya tempat pembuangan bangkai binatang.
Orang bertampang lusuh dan cukup menyeramkan ini menawarkan tumpangan pada Weda dan Carly untuk mencari tali kipas ke tempat pompa bensin terdekat sementara yang lain melanjutkan perjalanan Mereka janjian bertemu di kota. Carly tak henti-hentinya menatap muka orang yang tak dikenal itu , ia juga sangat tidak nyaman berada di truk yang bau, penuh ceceran darah dan benda-benda tajam yang bergelantungan. Keduanya memutuskan berhenti di tengah jalan karena melihat gelagat tidak beres ketika orang tak dikenal itu mengeluarkan sebilah pisau. Namun akhirnya, truk kecil itupun berhenti di ujung jalan yang longsor Carly dan Wade lansung keluar dari truk.
Kemudian mereka memutuskan untuk berjalan kesebrang jalan yang longsor Dengan berbekal petunjuk yang diberikan si driver, tak sia - sia mereka berjalan cukup jauh pada akirnya mereka sampai juga ke pom bensin yang terdapat di sebuah kota yang tampak asri namun terlihat tak berpenghuni, namun Carly dan Wade tampak sangat senang. Setelah berkeliling, tak satupun penjaga yang ditemuinya di pom bensin. Perhatian Carly dan Wade akhirnya tertuju pada sebuah museum lilin (House of Wax) yang sangat unik karena hampir seluruh bagian bangunan terbuat dari lilin. Museum itu nyaris komplit berisikan segala perabotan dan asesoris termasuk penghuni. Tentu semuanya terbuat dari lilin.
Kota tersebut ternyata adalah kota dimana terdapat sebuah pertunjukkan rumah lilin (House of Wax). Bukan itu saja, setelah diselidiki ternyata seluruh manusia yg ada di kota tersebut juga berupa patung lilin. Penghuni kota yang ada hanyalah dua saudara kembar yang telah tumbuh dewasa menjadi seniman lilin. Museum lilin itulah karya terbesar mereka. Entah apa yang melatarbelakangi keduanya hingga dalam kiprahnya menjadikan manusia sebagai objek patung lilin. Tak menyangka pertemuan dengan Bo (Brian Van Holt) menjadi awal bencana bagi Carly dan Wade. Betapa tidak kepergian kerumah Bo untuk mencari tali kipas berujung kematian bagi Wade. Wade masuk ke dalam perangkap, dibuat tak berkutik, disiram lilin yang meleleh hidup hidup, kemudian dibentuk menjadi sebuah patung lilin dan dipamerkan di museum lilin yang melakukan itu adalah saudara kembar Bo yaitu Vincent (yang juga diperankan Brian Van Holt).
Kota asri dengan museum lilin yang unik telah berubah wujud menjadi kota maut yang siap menjadikan setiap pendatang sebagai objek seni dengan semprotan lilin panas hingga berwujud patung lilin. Akhirnya anak - anak remaja tersebut harus menghadapi dua orang psikopat kembar, Vincent dan Bo, yg ingin menjadikan mereka sebagai patung lilin juga, satu persatu mengalami kematian yg sangat mengenaskan. Diakhir cerita, rumah lilin itu (House of Wax) terbakar, termasuk saat Vincent jatuh di atas Bo, mereka juga turut terbakar begitu pula dengan karya - karya seni mereka yang dibuat dari tubuh manusia. Sedangkan yang selamat dari kejadian itu hanya dua orang anak remaja dari keenamnya. Setelah kejadian itu, warga kota lain sekaligus para polisi yang mengidentifikasi tempat kejadian dapat mengetahui keberadaan kota terpencil tersebut yang dulunya dikabarkan hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
❢WARNING❢ FOR KAWAN ☆DUNIA ♥ T-WEKZ LIB'Z☆
✔ Ber Caz Ciz Cuz lah dengan penuh KESOPANAN
✔ Jangan ada kata PENGHINAAN, PELECEHAN dan SPAMMER
✔ You FOLLOW, I FOLLBACK dan NO LINK AKTIF
✔ Untuk EMO, kawan DuTie tinggal ketik sbb :: ▸Bingunk ▸He..86x ▸Cinta ▸Hu um ▸Huhh ▸Ide ▸Keren ▸Malu ▸Marah ▸Nangis ▸Emmm ▸Yeek ▸Sedih ▸Ouw ▸Whaha
Ω TERIMAKASIH,, ATAS KUNJUNGANNYA KAWAN DUTIE Ω