][ DIPUTUSIN LEWAT SMS, ETIS GAK SICH?!? ][

Dijaman teknologi komunikasi yang makin cangggih, manusia memang dipaksa atau terpaksa untuk menjadi manusia yang jarang berkomunikasi langsung. Media perantara seperti handphone, e-mail alias surat elektronik jadi alat bantu. Maksudnya sich biar hemat waktu. Tanpa harus ketemuan pun komunikasi gak putus. Tapi apa iya, etis dan berlaku juga sama yang namanya hubungan cinta?!?

Entah nilai-nilai kemanusiaan yang sudah bergeser atau karena perkembangan teknologi komunikasi yang pesat, maka kini gak heran kalo sebuah hubungan pacaran disudahi dengan sms atau e-mail. Contohnya aja ita. Dia suatu hari menangis seharian, gara-gara nino. Cowok yang sudah jadi pacarnya selama 6 bulan tiba-tiba kirim zmz yang isisnya menyatakan putus. Ita jelas bingung banget. Pasalnya, dia merasa selama ini hubungan mereka baik-baik saja. Dan gak ada angin gak ada hujan, nino mengangetkannya dengan mengirim sms seperti itu.

Sebenernya Ita gak rela kalo hubungan mereka bubar hanya dengan sms. Ita pengen minta penjelasan dari Nino. Namun setiap kali ditelepon, Nino gak pernah mau angkat. Dikantor pun sama aja. Bukannya ngajak ngomong, Nino malah buang muka. Dan saat Ita nekat buat ngajak ngobrol berdua aja. Nino malah menjawab, "Kayaknya gak ada yang perlu diomongin dech! Kan udah jelas dari sms yang aku kirim beberapa hari lalu." Akibatnya, kini hubungan Ita dan Nino bener-bener rusak dan kalo ketemu seperti ketemu musuh.

Dari kasus tersebut mungkin bisa aja terjadi pada kamu. Atau malah kamu yang menjadi pelakunya?!? He..86x. Terus terang, cara-cara putus seperti itu sama sekali gak etis alias gak pantas dalam hubungan cinta antar cowok dan cewek. Bagaimana caranya yang namanya putus pasti akan menyakitkan. Namun akan lebih menyakitkan kalo kamu diputusin tanpa alasan yang jelas. Karena dengan membicarakanya baik-baik secara langsung, salah satu pihak tidak akan merasa penasaran dan bahkan sakit hati yang bisa menimbulkan masalah baru yaitu balas dendam. Cobalah punya empati terhadap pasangan kamu sendiri. Seandainya kamu yang didepk dengan cara demikian bagaimana?!?

Kemungkinan besar, cowok atau cewek yang mutusin kamu dengan memanfaatkan teknologi komunikasi yang sekarang maju adalah seorang pengecuut. Bisa ditebak kalo sifat-sifat pasangan seperti itu adalah orang yang sangat egois dan memikirkan diri sendiri. Selain itu biasanya orang yang bersikap seperti itu adalah orang dengan daya juang yang sangat kecil bahkan nihil. Jangan percaya kalo dia bilang gak tega mutusin kamu. Soalnya setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Karena daya juang dia yang buruk, dia akan merasa lebih tenang dengan melarikan diri dari masalah. Dia gak mau susah-susah memberi penjelasan dan membahas ke kamu tentang masalah yang ada dalam hubungan kalian berdua. Kalau sudah begitu, gak perlu kamu dua kali mikir untuk gak bubar. Orang kayak gitu memang gak pantes buat kamu. Singkat kata, jangan kayak orang susah. Cari gebetan baru donk. He..86x.

Selain kemungkinan di atas, ada juga tipe cowok yang gak bisa mengungkapkan perasaan secara langsung ke kamu. Hal ini tergantung dari pola asuh ada di keluarga. Keluarga yang terbiasa dalam mengungkapkan pendapat pasti akan lebih luwes dalam mengungkapkan isi hati dan pikirannya. Secara teori memang dari sononya, kabanyakan cowok lebih sulit mengkomunikasikan perasaan secara langsung. hal itu terjadi karena udah jadi budaya di masyarakat yang lebih menuntut cowok untuk menggunakan logika ketimbang perasaan. Contohnya nich,, cowok yang dari kecil dilarang oleh ortunya untuk cengeng dan menangis. Sementara penyelesaian masalah cinta secara langsung, mau gak mau akan melibatkan sisi kemanusiaan yaitu emosi dan perasaan.

Kalau memang kamu gak mau lagi dianggap anak kecil, cobalah untuk mempunyai tanggungjawab minimal terhadap diri sendiri. Tanggung jawab itu tentu termasuk menghadapi masalah yang kamu temui yang kadang juga berhubungan dengan masalah cinta. Lagipula masalah cinta yang selesai dengan baik gak bakalan melahirkan masalah baru, yaitu dapat musuh baru. Meski hubungan cinta sudah selesai, hubungan pertemanan bisa jalan terus. Kalo sudah begitu, dijamin dech kamu juga bakal jadi orang yang dewasa serta mandiri karena terbiasa menye;esaikan masalah sendiri dalam hidup. So,, jangan menyelesaikan masalah dengan bikin masalah baru dan tinggalkan cara-cara pengecut yang buat sebagian orang dianggap modern dan praktis.