Senin, 26 Desember 2011

][ CERITA SURO DAN BOYO ][

Dahulu, di perairan sebelah utara Jawa Timur, hiduplah seekor baya atau buaya dan seekor sura (hiu) yang saling bermusuhan. Kedua binatang buas tersebut hampir setiap saat berkelahi untuk memperebutkan mangsa. Keduanya sama-sama tangkas, kuat, dan ganas. Mereka kerap bertarung higga berhari-hari lamanya, namun tidak pernah ada yang kalah maupun menang. Meskipun perilaku kedua binatang buas ini kerap mengganggu ketenteraman, tak satu pun hewan yang berani menghentikan pertikaian mereka.

Suatu ketika, si Baya dan si Sura merasa bosan terus-terusan berkelahi. Mereka pun sepakat untuk berdamai.

“Hai, Sura. Aku sudah bosan terus-terusan berkelahi,” kata si Sura.

“Benar katamu. Aku pun merasa demikian,” jawab si Baya. “Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk menghentikan permusuhan ini?”

“Hmmm... bagaimana kalau daerah kekuasaan kita bagi dua. Aku sepenuhnya berkuasa sepenuhnya di dalam air. Semua mangsa yang ada di dalam air menjadi bagianku. Sementara kamu sepenuhnya berkuasa di daratan. Jadi, mangsamu hanya yang berada di daratan,” usul Sura, “Tapi, perlu kamu ketahui bahwa antara darat dan air yaitu tempat yang dicapai air laut pada waktu pasang.”

“Baik, Sura. Aku setuju dengan usulanmu,” jawab si Baya.

Sejak itulah, si Baya dan si Sura tidak pernah lagi berkelahi. Binatang-binatang lain yang ada di sekitar mereka pun hidup tenteram dan damai. Namun, kedamaian itu tidak berlangsung lama. Gara-garanya adalah Si Sura beberapa kali mencari mangsa di sungai, bukan di laut Suatu hari, ketika si Sura mencari mangsa di sungai, si Baya akhirnya memergokinya. Tentu saja si Baya marah sekali melihat perilaku Si Sura.

“Hai, Sura. Berani-beraninya kamu memasuki wilayah kekuasaanku! Mengapa kamu melanggar perjanjian kita?” tanya si Baya dengan kesal.

“Siapa yang melanggar perjanjian? Hai, Baya, apakah kamu ingat isi perjanjian kita dulu bahwa akulah yang berkuasa di wilayah air? Bukankah sungai ini juga ada airnya?” kata si Sura.

Benar apa yang dikatakan si Sura. Tapi, si Baya tetap bersikeras ingin mempertahankan daerah kekuasaannya.

“Hai, Sura. Aku tahu kalau sungai ini ada airnya. Tapi, bukankah kamu lihat sendiri bila sungai ini berada di darat?” tanya si Baya, “Itu berarti sungai ini daerah kekuasaanku, sedangkan daerah kekuasaanmu ada di laut.”

Namun, si Sura tetap merasa bahwa alasannyalah yang paling kuat.

“Tidak bisa, Baya! Aku tidak pernah mengatakan bahwa air itu hanya di ada di laut, tetapi air itu juga ada di sungai.”

“Hai, Sura. Kamu memang sengaja mencari gara-gara. Aku tidak sebodoh yang kamu kira,” kata si Baya.

“Ha... ha... ha...,” si Sura tertawa terbahak-bahak, “Hai, Baya. Aku tidak perduli kamu bodoh atau pintar. Yang jelas sungai ini adalah wilayah kekuasaanku!”

Merasa ditipu, si Baya pun meminta agar perjanjian itu dibatalkan dan menantang si Sura untuk saling mengadu kekuatan.

“Baiklah kalau begitu, Sura. Perjanjian kita batal! Yang penting sekarang, siapa yang lebih kuat di antara kita, dialah yang akan menjadi penguasa tunggal di wilayah ini,” tegas si Baya.

“Kamu menantangku berkelahi lagi, Baya? Siapa takut?” jawab si Sura.

Akhirnya, pertarungan sengit pun kembali terjadi antara kedua binatang buas itu. Kali ini, mereka bertarung mati-matian karena siapa pun di antara mereka yang kalah, dia harus meninggalkan wilayah tersebut. Tanpa menunggu waktu lagi, si Baya pun langsung menerjang si Sura yang berada di dalam air. Sementara itu, si Sura yang sudah bersiap-siap dengan cepat berkelit menghindari serangan.

Si Sura dan si Baya masih saling menerkam dan menggigit. Dalam suatu serangan, si Sura berhasil menggigit pangkal ekor si Baya. Air sungai yang semula jernih pun langsung berubah menjadi merah akibat darah yang keluar dari luka si Baya. Meskipun dalam keadaan terluka parah, si Baya terus berupaya melakukan perlawanan. Usahanya tidak sia-sia karena ia berhasil menggigit ekor si Sura hingga hampir terputus. Tak ayal, si Sura pun menjerit kesakitan seraya melarikan diri menuju lautan. Si Baya merasa puas karena mampu mempertahankan wilayah kekuasaannya

Demikian cerita Asal Usul Nama Kota Surabaya dari daerah Jawa Timur. Pesan moral yang dapat dipetik dari cerita di atas adalah bahwa sifat serakah seperti yang dimiliki si Sura dapat mendatangkan malapetaka. Akibat keserakahannya, si Sura pun hampir kehilangan ekornya akibat gigitan si Baya.

Pertarungan antara ikan Hiu yang bernama Sura dan Buaya ini sangat berkesan di hati masyarakat Surabaya. Oleh karena itu,nama Surabaya selalu dikait-kaitkan dengan peristiwa ini. Dari peritiwa inilah kemudian dibuat lambang Kota Surabaya yaitu gambar "ikan sura dan buaya"

Namun ada juga sebahagian berpendapat, asal usul Surabaya berasal dari kata Sura dan Baya. Sura berarti Jaya atau selamat. Baya berarti bahaya, jadi Surabaya berarti "selamat menghadapi bahaya". Bahaya yang dimaksud adalah serangan tentara Tar-tar yang hendak menghukum Raja Jawa.Seharusnya yang dihukum adalah Kartanegara, karena Kartanegara sudah tewas terbunuh, maka Jayakatwang yang diserbu oleh tentara Tar-tar itu. Setelah mengalahkan Jayakatwang, orang Tar-tar itu merampas harta benda dan puluhan gadis-gadis cantik untuk dibawa keTiongkok. Raden Wijaya tidak terima diperlakukan seperti itu. Dengan siasat yang jitu, Raden Wijaya menyerang tentara Tar-tar di pelabuhan Ujung Galuh hingga mereka menyingkir kembali ke Tiongkok. Selanjutnya, dari hari peristiwa kemenangan Raden Wijaya inilah ditetapkan sebagai hari jadi Kota Surabaya. Surabaya sepertinya sudah ditakdirkan untuk terus baergolak.Tanggal 10 November 1945 adalah bukti jati diri warga Surabaya yaitu berani menghadapi bahaya serangan Inggris dan Belanda.

avatar..::PENTING dan WAJIB DIBACA::..
Catatan tentang ][ CERITA SURO DAN BOYO ][ ini di tiktik oleh pada hari Senin, 26 Desember 2011. Tenkz atas kunjungannya kawan DuTie dan jangan lupa buat mampir lagi ya?!? He..86x.
JIKA KALIAN INGIN _COPAS_ BOLEH-BOLEH AJA. ASAL JANGAN LUPA SERTAKAN LINK NYA. TENKZ UNTUK PENGERTIANNYA.

6 komentar:

  1. terakhir baca kisah ini pas SD,,, jadi kya anak sekolah lagi bu Vpie...hehhe

    BalasHapus
    Balasan
    1. . . walach,, pak adang ini bisa aja. he..86x. hayuk pak sekolah lagi sana. he..86x . .

      Hapus
  2. Wah bagus critanya
    Kunjungi http://sauqisyahtia.blogspot.com/

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. . . he..86x. ea kawan. situ orang Surabaya juga kah?!? . .

      Hapus

❢WARNING❢ FOR KAWAN ☆DUNIA ♥ T-WEKZ LIB'Z☆

Ber Caz Ciz Cuz lah dengan penuh KESOPANAN

Jangan ada kata PENGHINAAN, PELECEHAN dan SPAMMER

You FOLLOW, I FOLLBACK dan NO LINK AKTIF

Untuk EMO, kawan DuTie tinggal ketik sbb ::     ▸Bingunk     ▸He..86x     ▸Cinta     ▸Hu um     ▸Huhh     ▸Ide     ▸Keren     ▸Malu     ▸Marah     ▸Nangis     ▸Emmm     ▸Yeek     ▸Sedih     ▸Ouw     ▸Whaha

Ω TERIMAKASIH,, ATAS KUNJUNGANNYA KAWAN DUTIE Ω

..::5HARE TO::..

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More
Pie 86 peE -{_Gallery ♥VPie◥♀◤MahaDhifa♥_}-