Selasa, 20 Maret 2012

][ ANAK DURHAKA ][

Photobucket
Seorang sahabat menerjemahkan dari versi aslinya "the Story of The One-Eyed Mother".
Ibuku hanya memiliki satu mata. Aku membencinya… dia sungguh membuatku menjadi sangat memalukan.

Dia bekerja memasak buat para murid dan guru di sekolah… untuk menopang keluarga. Ini terjadi pada suatu ketika aku duduk di sekolah dasar dan ibuku datang. Aku sungguh dipermalukan. Bagaimana bisa ia tega melakukan ini padaku? Aku membuang muka dan berlari meninggalkannya saat bertemu dengannya.

Keesokan harinya di sekolah…

"Ibumu bermata satu?!?!?" ejek seorang teman. Akupun berharap ibuku segera lenyap dari muka bumi ini.

Jadi kemudian aku katakan pada ibuku, "Ma… kenapa engkau hanya memiliki satu mata?! Kalau engkau hanya ingin aku menjadi bahan ejekan orang-orang, kenapa engkau tidak segera mati saja?!!!?

Ibuku diam tak bereaksi.

Aku merasa tidak enak, namun disaat yang sama, aku rasa aku harus mengatakan apa yang ingin aku katakan selama ini… Mungkin ini karena ibuku tidak pernah menghukumku, akan tetapi aku tidak berfikir kalau aku telah sangat melukai perasaannya.

Malam itu…

Aku terjaga dan bangun menuju ke dapur untuk mengambil segelas air minum. Ibuku sedang menangis di sana terisak-isak, mungkin karena khawatir akan membangunkanku. Sesaat kutatap ia, dan kemudian pergi meninggalkannya.

Setelah aku mengatakan perasaanku sebelumnya padanya, aku merasa tidak enak dan tertekan. Walau demikian, aku benci ibuku yang menangis dengan satu mata. Jadi aku bertekad untuk menjadi dewasa dan menjadi orang sukses.

Kemudian aku tekun belajar. Aku tinggalkan ibuku dan melanjutkan studiku ke Singapore.

Kemudian aku menikah. Aku membeli rumahku dengan jerih payahku. Kemudian, akupun mendapatkan anak-anak, juga. Sekarang aku tinggal dengan bahagia sebagai seorang yang sukses. Aku menyukai tempat tinggal ini karena tempat ini dapat membantuku melupakan ibuku.

Kebahagiaan ini bertambah besar dan besar, ketika…

Apa ?!
Siapa ini?!

Ini adalah ibuku… Masih dengan mata satunya. Aku merasa seolah-olah langit runtuh menimpaku. Bahkan anak-anakku lari ketakutan melihat ibuku yang bermata satu.

Aku bertanya padanya, "Siapa kamu?!. Aku tidak mengenalmu!! !? kukatakan seolah-olah itu benar. Aku memakinya, "Berani sekali kamu datang ke rumahku dan menakut-nakuti anak-anakku! KELUAR DARI SINI!! SEKARANG JUGA!!!?.

Ibuku hanya menjawab, "Oh, maafkan aku. Aku mungkin salah alamat.? Kemudian ia berlalu dan hilang dari pandanganku.

Oh syukurlah… Dia tidak mengenaliku. Aku agak lega. Kukatakan pada diriku kalau aku tidak akan khawatir, atau akan memikirkannya lagi. Dan akupun menjadi merasa lebih lega…

Suatu hari, sebuah undangan menghadiri reuni sekolah dikirim ke alamat rumahku di Singapore. Jadi, aku berbohong pada istriku bahwa aku akan melakukan perjalanan dinas. Setelah menghadiri reuni sekolah, aku mengunjungi sebuah gubuk tua, dulu merupakan rumahku… Hanya sekedar ingin tahu saja.

Di sana, aku mendapati ibuku terjatuh di tanah yang dingin. Tapi aku tidak melihatnya ia mengeluarkan air mata. Ia memegang selembar surat ditangannya… Sebuah surat untukku.

"Anakku…
Aku rasa hidupku cukup sudah kini… Dan… aku tidak akan pergi ke Singapore lagi… Tapi apakah ini terlalu berlebihan bila aku mengharapkan engkau yang dating mengunjungiku sekali-kali? Aku sungguh sangat merindukanmu…

Dan aku sangat gembira ketika kudengar bahwa engkau datang pada reuni sekolah. Tapi aku memutuskan untuk tidak pergi ke sekolahan. Demi engkau …

Dan aku sangat menyesal karna aku hanya memiliki satu mata, dan aku telah sangat memalukan dirimu.

Kau tahu, ketika engkau masih kecil, engkau mengalami sebuah kecelakaan, dan kehilangan salah satu matamu. Sebagai seorang ibu, aku tidak bisa tinggal diam melihat engkau akan tumbuh besar dengan hanya memiliki satu mata. Jadi kuberikan salah satu mataku untukmu…

Aku sangat bangga akan dirimu yang telah dapat melihat sebuah dunia yang baru untukku, di tempatku, dengan mata tersebut. Aku tidak pernah merasa marah dengan apa yang kau pernah kau lakukan. Beberapa kali engkau memarahiku.

Aku berkata pada diriku, 'Ini karena ia mencintaiku …'

Pesan (di atas) ini sungguh memiliki sebuah arti yang sangat mendalam dan dikirim untuk mengingatkan banyak orang bahwa kebaikan yang telah mereka nikmati selama ini adalah berkat seseorang, entah secara langsung maupun tidak langsung. Renungkan sesaat dan lihatlah dirimu!.

Berterima kasihlah akan apa yang kamu miliki saat ini dibandingkan dengan jutaan orang yang tidak memiliki kehidupan seperti yang engkau peroleh saat ini !

avatar..::PENTING dan WAJIB DIBACA::..
Catatan tentang ][ ANAK DURHAKA ][ ini di tiktik oleh pada hari Selasa, 20 Maret 2012. Tenkz atas kunjungannya kawan DuTie dan jangan lupa buat mampir lagi ya?!? He..86x.
JIKA KALIAN INGIN _COPAS_ BOLEH-BOLEH AJA. ASAL JANGAN LUPA SERTAKAN LINK NYA. TENKZ UNTUK PENGERTIANNYA.

14 komentar:

  1. kasih sayang ibu sepanjang jalan, kasih sayang anak sepanjang galah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. . . yupzZz,, bener banget. aq setujuh tuk comment mu . .

      Hapus
  2. hikhik T_T
    airmataku jatuh lagi...
    ingus juga rasanya mau keluar...
    aku seih...
    anak kurang ajar itu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. . . cup,, cup,, jangan nangis lagi ya?!? nanti aq belikan permen dech. he..86x . .

      Hapus
  3. hahahaha ceritanya lucu banget, aqyu suka-aqyu suka, sama kamyu hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. . . lha,, kok dibilank lucu ce?!? huhh. jiach,, yang trakhirnya tuch gak nyambung. he..86x . .

      Hapus
  4. wah aku pernah baca ini di kaskus, sunguh memilukan. ternyata si orang tua berkorban dengan merelakan matanya demi si anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. . . ea,, ne aq dapet dari temen ev-be aq. dan lama nyimpen ddraft. he..86x. akhirnya baru aq terbitkan sekarang pas buka^. he..86x . .

      Hapus
  5. wah sunguh cerita yang membuat saya mengingat kembali jasa orang tua, makasih sist.

    BalasHapus
    Balasan
    1. . . zam^ kawan,, kita kan sbagai kawan harus saling mengingatkan . .

      Hapus
  6. ku kutuk kau menjadi batu,,, hahaha. kok malah jdi kayak maling kandang sih

    BalasHapus
  7. cerita diatas aq pernah liat dalam film fie,cuma beda dikit,
    kalo disitu kan soal mata,tapi klo di film nya soal,,,,aq lupa,tapi yg pasti cerita diatas mirip banget ama yang di film aq tonton itu. film dari kisah nyata.

    BalasHapus

❢WARNING❢ FOR KAWAN ☆DUNIA ♥ T-WEKZ LIB'Z☆

Ber Caz Ciz Cuz lah dengan penuh KESOPANAN

Jangan ada kata PENGHINAAN, PELECEHAN dan SPAMMER

You FOLLOW, I FOLLBACK dan NO LINK AKTIF

Untuk EMO, kawan DuTie tinggal ketik sbb ::     ▸Bingunk     ▸He..86x     ▸Cinta     ▸Hu um     ▸Huhh     ▸Ide     ▸Keren     ▸Malu     ▸Marah     ▸Nangis     ▸Emmm     ▸Yeek     ▸Sedih     ▸Ouw     ▸Whaha

Ω TERIMAKASIH,, ATAS KUNJUNGANNYA KAWAN DUTIE Ω

..::5HARE TO::..

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More
Pie 86 peE -{_Gallery ♥VPie◥♀◤MahaDhifa♥_}-